Manado, MKS
Kinerja PT Pertamina disorot Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut). Masalah kelangkaan solar jadi penyebab. Wakil rakyat meminta petinggi perusahaan milik negara itu mengundurkan diri bila tak tuntaskan persoalan tersebut.
Nada tegas tersebut disampaikan, Anggota Komisi II DPRD Sulut, Normans Luntungan, saat Komisi II DPRD Sulut melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan melibatkan PT Pertamina dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut. Dirinya mempertanyakan, komitmen PT Pertamina untuk menuntaskan masalah kelangkaan solar.
”Bapak mau selesaikan masalah ini berapa lama? 3 tahun, 2 tahun? Kalau tidak mengundurkan diri saja. Mundur saja dari jabatan kalau bapak tidak menyelesaikan masalah ini,” tegas Luntungan dari wakil rakyat daerah pemilihan Nusa Utara dalam RDP, Senin (16/12/2024), di ruang rapat komisi II DPRD Sulut.
Dirinya menyarankan, sebenarnya masalah ini gampang saja. Tinggal menaruh seseorang untuk pengawasan terkait persoalan solar. ”Bapak tunjuk saja satu orang pengawasan dari kantor bapak untuk supervisor,” usul anggota dewan provinsi (Deprov) dari Partai Perindo ini.
Normans menduga, pihak yang terlibat dalam permainan sehingga terjadi kelangkaan solar adalah orang-orang yang ada di pengisian SPBU itu. Maka dari itu dirinya meminta supaya mesti ada pengawasan langsung dari pihak Pertamina. Dirinya mencotohkan seperti salah satu SPBU yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang dinilainya tidak ada satu pun orang apalagi truck tronton yang mau mengisih bensin di situ. ”Karena setiap kali datang habis sudah pak. Jadi saya minta bapak untuk menseriusi masalah ini, kalau tidak mohon mundur dari sekarang buang-buang waktu bapak di sini,” ungkap Luntungan. (at)