MANADO, MKS
Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Wakaf Paramadina menggelar Sosialisasi Mediasi dan Negosiasi Kerukunan Umat Beragama di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (12/2), di Aula BKPSDM Pemerintah Kota (Pemkot) Manado. Kegiatan turut bekerja sama dengan LBH Manado dan Koalisi Advokasi KBB Sulut.
Direktur PUSAD Paramadina, Ihsan Ali-Fauzi mengatakan PUSAD adalah bagian dari Paramadina yang meneliti dan menyelenggarakan kegiatan termasuk lokalatih dalam rangka penguatan kerukunan dan penguatan toleransi di Indonesia. “Di antara hasil studi kami adalah konflik antar umat beragama, intra agama, tidak bisa dihindari dalam komunitas yang beragam di Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya, mediasi seringkali disalahpahami. Kadang kala dalam proses mediasi, kelompok yang kecil diminta untuk tunduk kepada kelompok yang besar. Maka dari itu mereka menilai perlunya untuk melakukan lokalatih. Salah satu tempat yang menjadi tujuan kegiatan mereka adalah Manado.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Manado, Meiske Conny Lantu dalam menyampaikan sambutan Walikota Manado mengatakan, dalam konteks beragama perlu ada mediasi untuk membangun dialog dan mencari solusi bersama bagi kepentingan jangka panjang. Pihaknya menyambut baik upaya melatih mediasi untuk memperkokoh antar umat beragama. Seraya mengapresiasi kepada yang menggelar diskusi publik. “Melalui diskusi ini kita beroleh pemahaman tentang mediasi kerukunan. Saya berharap kiranya kita dapat menerapkan dan membagikan tentang mediasi lintas agama kepada masyarakat,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu juga Lantu mengukuhkan pengurus, Wale Mediasi di Kota Manado. Dia mengharapkan, Wale Mediasi dapat menjadi garda terdepan, giat dan tetap solid mengatasi bebagai persoalan. Harapannya bisa meningkatkan, kemampuan mediasi lintas agama di Kota Manado. “Lewat kegiatan ini diharap kita bergiat untuk merawat kerukunan di Kota Manado,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu digelar diskusi publik yang menghadirkan, nara sumber yakni Ismail Al-Alam dari PUSAD, Kepala Kesbangpol Manado Meiske Lantu, akademisi Universitas Sam Ratulangi Edwin Moniaga, Ruth Ketsia Wangkai dari PUKKAT, Pastor Evsritus A akademisi dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Seminari Pineleng. (arfin tompodung)